10 Kisah Orang Sukses Berkat Usahanya di Bidang Kuliner

Share:
Bisnis kuliner atau makanan merupakan salah satu bisnis terbaik yang dapat kita jalankan. Selain karena makanan sendiri adalah kebutuhan pokok manusia, berbisnis dalam bidang ini juga tidak terlalu sulit. Terlebih jika kita pandai dalam menjalankan bisnis kuliner ini, bukan tidak mungkin kita akan memiliki omset yang sangat tinggi.


Dalam bisnis kuliner ini juga kita tidak membutuhkan modal yang cukup tinggi, kita bisa memulai dengan kecil-kecilan terlebih dahulu dan kemudian berkembang dan terus berkembang. Tidak perlu membuka restoran atau rumah makan, cukup membuat makanan yang sederhana tapi memiliki rasa yang luar biasa serta kreasi yang unik dan beda dari yang lain. Karena makanan dengan rasa yang lezat itu banyak, tetapi makanan yang unik akan selalu menjadi ingatan para pelanggan.

Mungkin banyak diantara kita yang memiliki masalah dalam berbisnis kuliner, mulai dari yang tidak tau cara untuk memulai bisnis, takut akan kegagalan, ataupun masalah-masalah lainnya. Maka dari itu, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, marilah kita belajar dari pengalaman orang-orang berikut ini. 10 Kisah Orang Sukses Berkat Usahanya di Bidang Kuliner

Rizka Wahyu Romadhona-Kue Lapis Talas Khas Bogor


Bisnis kuliner yang Rizka kelola hingga sekarang adalah kue lapis khas Bogor dengan nama produk "Sangkuriang". Kini omset yang didapatkan Rizka perbulan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bagaimana tidak, penjualan Rizka dalam sehari mencapai 3.400 kotak dengan harga 25.000 perkotaknya.

Awalnya Rizka Wahyu Romadhona bukanlah seorang penjual kue lapis talas khas Bogor, ia memulai bisnisnya dalam dunia kuliner dengan menjual bakso. Dalam bisnisnya tersebut ia bermitra dengan orang lain yang mana hal tersebutlah yang menyebabkan bisnis tersebut bangkrut. Para konsumen kecewa dengan kualitas bakso yang menurun. Bakso yang ia jual ternyata di campur dengan bakso yang lain untuk memperoleh keuntungan yang besar oleh mitranya tersebut.

Dengan pengalaman buruknya dalam berbisnis dalam dunia kuliner menjadikan pelajaran buat Rizka. Ia memulai mencari ide dan mencari peluang bisnis lainnya. Kemudian ia menyadari bahwa hasil talas di Bogor begitu melimpah. Krena sifatnya yang tidak takut akan kegagalan dan ingin terus mencoba, akhirnya ia mulai membuat kue lapis dari talas. Memang awalnya tidak berjalan lancar, beberapa kali kue yang ia antar ke toko-toko ditolak. Namun, berkat hasil kerja kerasnya, kini Rizka bahkan membatasi pembeli dengan maksimal hanya boleh membeli 2 kotak saja.

Teguh Poerwono Edi-Kue Kacang


Bisnis kuliner yang dijalankan Pak Teguh Poerwono Edi tercipta karena ketidaksengajaan. Istrinya yang sangat menyukai kue kacang, beberapa kali mencoba membuat kue kacang yang lezat. Pak Teguh juga beberapa kali membantu istrinya membuat kue kacang. Beliau mencoba membuat kreasi kue kacangnya sendiri dan kemudian membagi-bagikannya ke tetangga-tetangga disekitar rumahnya. Yang mana hal tersebut ternyata adalah awal kesuksesan Pak Teguh dalam menjalankan bisnis kuliner.

Kue Kacang buatannya sangat disukai istri dan tetangga disekitar rumahnya. Disinilah Pak teguh melihat peluang. Dengan modal seadanya Pak Teguh mulai memproduksi sekitar 300 kue kacang setiap harinya, yang kemudian dijual disekitar rumahnya. Dengan berjalannya waktu Pak Teguh mencoba untuk mengembangkan usahanya dengan menjalin komunikasi dengan beberapa penjual yang menyediakan bahan-bahan untuk membuat kue tersebut. Dengan modal kejujuran, Pak Teguh meminjam bahan-bahan tersebut dan kemudian diolahnya menjadi kue kacang.

Kini jumlah kue kacang yang diolah Pak Teguh mencapai 67.200 perharinya dengan omset mencapai 300 juta rupiah.

Nora Marshanti-Dapur Nora Uky Cake Cookies


Nora Marshanti adalah seorang sarjana teknik lulusan STT Telkom Bandung. Nora memulai bisnisnya ketika ia masih bekerja di sebuah lembaga pendidikan dan informasi di Bandung. Bisnis kuliner yang Nora jalankan memang hanya sebagai bisnis sampingan. namun penghasilannya terbilang cukup besar.

Karena melihat hasil yang sedemikian besarnya, Nora mencoba mengembangkan usahanya. Berbekal keyakinan dan hobi dalam membuat kue, ia mencoba berkreasi dan berinovasi untuk membuat kue yang enak dan unik. Salah satu kue buatanya yang memiliki banyak peminat adalah cupcake berkarakter lucu.

Melihat bisnisnya yang semakin berkembang Nora memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan lamanya dan menekuni profesi barunya sebagai pembuat kue. Dengan menggunakan media sosial, Nora mempromosikan produknya sekaligus memasarkannya secara online. Kini bisnis kulinernya yang diberi nama "Dapur Nora Uky Cake & Cookies", sudah memeliki banyak pelanggan. Walaupuan penjualannya berbasis online, omset yang didapatkan Nora Marshanti dari produk kue yang ia produksi mencapai 30 juta rupiah.

Kat Cole-Pengusaha Roti Internasional


Kat Cole lahir di keluarga yang sangat miskin. Ibunya menceraikan ayahnya karena sifat pemabuk ayahnya yang tidak terkendali. Cole kecil sudah menjadi pekerja keras dan seorang yang tannguh di umur belianya. Sempat mengenyam bangku kuliah, Cole berhenti lantaran ibunya tidak memiliki dana yang cukup untuk menyekolahkannya di perguruan tinngi.

Ketika umurnya memasuki 19 tahun, Nasib Cole mulai mengalami perubahan, Ia yang saat itu bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan roti, mendapat tugas dari bosnya untuk membuka cabang di luar negeri. Cole yang tergabung dalam tim adalah pegawai termuda yang dipilih bosnya untuk membuka cabang di negara Australia dan negara lainnya.

Disanalah Cole mulai belajar banyak dalam dunia bisnis. Cole belajar bagaimana menjalin hubungan baik dengan rekan kerja. Menurutnya komunikasi dalam sebuah bisnis itu penting. Manusia yang tergolong mahkluk sosial tidak dapat menjalankan semuanya sendiri.

Berkat hasil kerja kerasnya serta sifatnya yang tangguh, Cole kini sudah berhasil membuka 1.200 cabang di berbagai negara, bahkan Cole berhasil menjadi presiden di perusahaan tersebut. Perusahaan roti Cinnabon yang ia bangun berhasil menembus angka penjualan yang tinggi yaitu mencapai RP13,2 triliun.

Louis Barnett-Cokelat Chokolit


Barnett memulai bisnis ketika ia masih sangat muda. Ketika ia berumur 12 tahun, Barnett yang sangat menyukai cokelat pergi bersama kedua orang tua mendatangi salah satu perusahaan cokelat terbesar di Inggris yaitu Waitrose. Dengan modal kecintaanya terhadap cokelat Barnett kecil mencoba bereksperiman dalam membuat cokelat di perusahaan tersebut. Siapa sangka anak yang berumur 12 tahun dapat membuat cokelat yang begitu enak. Perusahaan tersebut yang awalnya tidak tertarik dengan cokelat buatan Barnett, lantas memesan 165 kotak cokelat setelah melihat respon pembeli yang kebetulan mencicipi cokelat buatan Barnett.

Barnett yang saat itu berumur 12 tahun, kewalahan dengan pesanan yang begitu banyak. Akhirnya ia memutuskan untuk memperkerjakan beberapa orang yang lebih tua dan berpengalaman darinya. Tidak sampai disitu, selain perusahaan Waitrose ada banyak perusahaan besar lainnya yang ingin mendapat pasokan cokelat darinya. Salah satunya adalah Sainsbury.

Dengan umur yang semakin bertambah, pengetahuannya akan dunia bisnis semakin berkembang. Barnett mencoba untuk membuat produk cokelatnya sendiri. Dengan produk barunya yang diberi nama "Chokolit", Barnett berhasil menggaet hati pelanggan. Tidak hanya di Inggris, penjualan cokelat miliknya juga tersebar dibeberapa negara lainnya.

Dan yang paling menginspiratif dari Louis Barnett adalah 2 quotenya yang berbunyi "Jika Anda tidak memiliki minat pada produk Anda, maka tentu saja Anda tidak akan punya energi untuk menjualnya." dan "Semuanya akan kembali pada pendekatan yang lebih personal. Kecintaan kita terhadap suatu produk, akan membuat kita dengan sendirinya menciptakan sebuah karya dengan maksimal."

Fendra Agoprilla Putra-Mie Nyonyor


Pria lulusan Ekonomi Manajemen Untag Banyuwangi ini memulai bisnisnya dengan berdagang bakso. Namun karena bakso yang dijualnya tidak dapat bertahan lama. Ago begitu sapaan akrabnya, mencoba berkreasi dengan menciptakan produk baru. Dan akhirnya ia menemukan sebuah produk yang diberi nama mie nyonyor. Namun sebelum memutuskan untuk menjualnya, Ago bertanya kepada beberapa temannya mengenai produk yang ia buat. Dan responnya sangat luar biasa, semua temannya menyukai rasa mie nyonyor yang ia buat.

Dengan modal 1,5 juta, Ago memulai bisnisnya secara kecil-kecilan dan bertahap. Yang unik dari mie buatannnya adalah tingkat kepedasannya yaitu dari level 1 sampai 5. Sekali lagi, makanan yang unik akan selalu diingat oleh pelanggan. Perkembangan bisnisnya terbilang cepat, ia berhasil membuka cabang di beberapa daerah di Jawa Timur. Tidak sampai disitu, Ago kembali berkreasi dan berinovasi dengan menciptakan beberapa menu spesial.

Dari warung mie nyonyor miliknya yang sudah memiliki banyak cabang, kini omset yang didapatkan Ago mencapai Rp 90-100 juta rupaih per bulan.

Victor Giovan Raihan-Teh Kempot


Iseng membuat minuman dengan mencampur teh dan susu fermentasi, Victor Giovan Raihan berhasil menciptakan suatu produk minuman yang sangat disukai teman-temannya. Melihat respon teman-temannya Raihan pintar melihat peluang, ia mencoba untuk berbisnis dengan hasil kreasinya tersebut. Mulai dari meracik, membuka outlet, dan memberi brand dilakukannya sendiri. Dengan usianya yang sangat produktif yaitu 18 tahun, Raihan mengola bisnisnya dengan sangat serius, produk yang diberi nama "Teh Kempot" mampu bersaing dengan minuman cepat saji lainnya

Dengan modal awal 3 juta rupiah, Raihan melambungkan bisnisnya dengan membuka beberapa outlet. Harga yang dipatok untuk setiap minumannya seharga Rp2000-2500 per kotaknya. Dari setiap outlet, keuntungan yang didapat Raihan bisa mencapai Rp 2-3 juta rupiah perbulannya. Kini Raihan sudah memiliki 10 gerai dan 17 outlet yang tersebar dibeberapa daerah di Malang, Palembang, dan Jakarta.

Dari hasil kerja kerasnya, Raihan berhasil memberikan banyak lapangan pekerjaan. Hal yang sangat luar biasa untuk remaja yang berusia 18 tahun.

Rangga Umara-Pecel Lele Lela


Awal mula Rangga Umara membuka warung pecel lele, karena ia mengamati beberapa penjual pecel lele memiliki kualitas buruk dalam segi kesehatan. Namun, niat baiknya ini sempat terhalangi lantaran tidak memiliki modal yang cukup untuk berbisnis. Dengan menjual beberapa barang yang ada di rumahnya, akhirnya ia berhasil mendapatkan modal untuk membuka warung pecel lele.

Dengan modal 3 juta rupiah, Rangga bersama temannya membuka gerai pertamanya di pinggir jalan tepatnya di daerah Pondok bambu, Jakarta Timur. Dengan mengutamakan kualitas lele yang baik serta rasa yang enak, bisnis yang dijalankan Rangga belum bisa membuahkan hasil. Bahkan setelah bulan ketiga, penjualan pecel lele Rangga menurun. Sampai-sampai Rangga dan keluarga tidak bisa membayar kontrakan. Namun itu semua bisa teratasi, Rangga memutuskan untuk membuat pecel lele yang ia jual lebih modern. Dengan nama "Pecel Lele Lela" ia membuka gerai barunya di tempat yang lebih strategis. Hasilnya pun cukup memuaskan, bulan pertama ia mendapat penghasilan sebesar 3 juta rupiah dan angka tersebut terus naik dengan berjalannya waktu.

Kini diperkirakan penghasilan Rangga Umbara dari Pecel Lele Lela mencapai 4,8 miliar dengan gerai berjumlah 48 buah yang berada di Indonesia dan 1 buah yang ada di Malaysia. Dari kisah suksesnya Rangga Umbara juga membuat buku yang berjudul "Dream Book".

Aitthipat Kulapongvanich-Tao Kae Noi


Jika Anda salah satu penggemar film Thailand, pasti kalian tau siapa Aitthipat Kulapongvanich. Pria yang lebih dikenal dengan sapaan Top ini, lahir di Thailand pada tahun 1984. Kisahnya menjadi seorang milyuner, sempat diangkat di layar kaca dengan judul "The Billionaire".

Saat berumur 16 tahun, Top berhenti sekolah lantaran hobinya bermain game online. Ia begitu kecanduan dengan game online. Namun dari sini, Top berhasil mendapatkan penghasilan lewat penjualan senjata-senjata dari game tersebut. Penghasilannya pun terbilang cukup besar. Dari hasil penjualan tersebut Top berhasil membeli mobil sendiri. Namun, karena penjualan tersebut dianggap ilegal, akhirnya rekening game online Top diblokir.

Top sebenarnya tidak mementingkan masa depannya, karena penghasilan orang tuanya yang terbilang cukup banyak. Namun suatu ketika bisnis yang dijalankan orang tuanya tiba-tiba bangkrut. Bahkan hutang yang ditanggung mencapai 40 juta bath. Disinilah Top mulai belajar berbisnis untuk membantu orang tuanya melunasi hutang yang sangat besar tersebut.

Top memulai bisnisnya dengan menjual kacang goreng disebuah mal. Dari penjualan tersebut, Top memilki penghasilan yang yang cukup besar. Namun, karena penggoreangan dari kacang tersebut membuat asap yang sangat banyak, sehingga menyebabkan atap dari mal tersebut kotor. Akhirnya bisnis yang dijalankan Top ditutup oleh pihak mal.

Tidak kehabisan akal sampai disitu, Top kembali berkreasi lewat rumput laut. Namun, masalah selalu datang menghampirinya. Rasa rumput laut yang pahit dan rumput laut mudah basi, menjadi masalah terbesar yang dialaminya. Namun kegigihannya berhasil menyelesaikan masalah tersebut. Sampai akhirnya ia bisa membuat produk kemasan makanan ringan dari rumput laut.

Kini bisnis yang diberi brand "Tao Kae Noi", berhasil meraup keuntungan sebesar 450 miliyar per tahunnya.

Mason Wartman-Pizza Gratis


Sifat yang dimiliki oleh Mason Wartman adalah sifat harus dimiliki semua pebisnis. Bagaimana tidak, ia berbisnis sekaligus beramal kepada para tunawisma.

Sebelum berjualan pizza, Mazon adalah seorang karyawan dengan penghasilan kurang lebih 60 juta rupiah. Ia bekerja disebuah perusahaan besar bernama Wallstreet. Namun ia melepasnya lantaran keinginannya berbisnis. Gerai Pizza yang diberi nama "Rosa's Fresh Pizza" belum bisa menghasilkan banyak pada bulan pertama. Namun, Mason rela memberi tunawisma pizza secara cuma-cuma. Mungkin kita berpikir, ia akan bangkrut dalam waktu dekat. Namun disinilah puncak kesuksesannya muncul.

Seperti pepatah mengatakan "Apa yang kau tanam itu yang akan kau tuai", Mason yang memberikan kebaikkan pada orang banyak akhirnya kebaikkan itu pula datang padanya. Ide muncul dari seorang pelanggan yang melihat kebaikkan Mason, idenya adalah pelanggan dapat beramal lewat pizza yang dibelinya yang kemudian ditukar dengan sebuah kertas harapan yang ditempel pada dinding gerai. Para tunawisma dapat mengambil kertas harapan tersebut dan mendapatkan pizza secara gratis. Ide tersebut ternyata mendapatkan respon yang sangat luar biasanya dari para pelanggan.

Dengan harga pizza 1 dolar, hanya dalam kurun waktu beberapa bulan setelah berdirinya bisnis tersebut, Mason berhasil memberikan 8400 pizza kepada para tunawisma. Dan kini penghasilan yang ia dapat dari penjualan pizza, jauh dari penghasilnnya sebagai karyawan di Wallstreet.

Baca Juga:
Linda Ikeji, Dari Aktifis Menjadi Penulis Berpenghasilan Sadis
Konsumsi Satu Timun Setiap Hari agar Pipi Anda Tirus
10 Jepretan Terbaik Raymond Barlow di Taman Nasional Ranthambore India

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari 10 pebisnis kuliner tersebut.
Kita bisa belajar bagaimana bangkit dari kegagalan dan kemudian menjadi sukses lewat Rizka Wahyu Romadhona.
Kita bisa belajar, bagaimana berkreasi dalam membuat makanan lewat Pak Teguh Poerwono Edi.
Kita bisa belajar, bagaimana kerja keras akan merubah nasib seseorang lewat Nora Marshanti dan Kat cole.
Kita bisa belajar, bagaimana cara sukses di usia muda lewat Louis Barnett dan Victor Giovani Raihan.
Dan dari semua kisah tersebut kita bisa tau bahwa, kesuksesan itu milik semua orang yang mau mencarinya.

Semoga artikel yang ane tulis ini bermanfaat dan dapat membuka pikiran serta jalan Anda semua menuju kesuksesan. Dan jika menurut anda artikel ini bermanfaat, luangkanlah waktu sedikit untuk share artikel ini, agar kita semua bisa belajar dan mendapatkan kesuksesan. Amin.

Sumber referensi:
https://www.maxmanroe.com/category/inspirasi-dan-motivasi
https://en.wikipedia.org/wiki/

33 comments:

  1. Lagian enak-enak sih makanannya ,pasti bisa sukses. Nice Info gan

    ReplyDelete
  2. pengen jadi pengusaha kuliner juga

    ReplyDelete
  3. lumayan juga ternyata usaha kuliner :V

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gan, jika kita pandai mengelolanya kemungkinan sukses akan sangat besar

      Delete
  4. Sukses memang harus pakek usaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju gan, mereka semua berhasil sukses karena bekerja keras dan usaha yang tidak kenal lelah

      Delete
  5. tokoh"yang menginspirasi ..ane jg dah liyat tuh flm to kenoi nya

    ReplyDelete
  6. Yane terakhir yang keren dan sangat patut dicontoh (y)

    ReplyDelete
  7. benar - benar menginspirasi kisah - kisah mereka diatas. kegigihan , keunikan , tak mengenal putus asa ... itu yang ane dapet dari kisah diatas

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gan, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita-cerita tersebut

      Delete
  8. ibuku juga ikutan bisnis kuliner gan :D, katanya dari pada diem aja di rumah lebih baik buat roti dan di jual di toko - toko

    ReplyDelete
  9. yang tae ko noi sampe ada film nya tuh gan

    ReplyDelete
  10. walah sangat menginspirasi saya gan , bismillah saya jga lg merintih usaha

    ReplyDelete
  11. bisa dicoba nih, tapi kadang modalnya itu hehehe.

    ReplyDelete
  12. Replies
    1. iya gan amin, semoga usahanya bisa berjalan lancar dan sukses

      Delete
  13. wishh keren.. ad org indonesia juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gan, banyak orang indonesia yang sukses di bidang kulier

      Delete
  14. Pengalaman yang sangat menginspirasi sekali. Saya jadi ingin membuka usaha dibidang kuliner. Thanks informasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama gan, terima kasih juga kunjungannya

      Delete
  15. Sangat menginspirasi semoga bentar lagi saya mau mulai usaha olahan ikan asap dan bandeng presto
    Semoga selalu sukses buat semuanya..

    ReplyDelete
  16. Iyaa kepingin punya usaha kuliner jugaa. Aku anak perhotelan . Tapi sampingan pingin punya usaga kuliner

    ReplyDelete