Human Friendly, Lupakan Kebutuhan Mesin Utamakan Kebutuhan Pembaca

Share:
Dalam menulis, mungkin selama ini anda selalu menerapkan optimasi pada mesin telusur.

Bukan tanpa alasan, SEO memang penting demi berkembangnya sebuah blog. Selain itu, dengan banyaknya pengunjung yang didapatkan dari mesin pencari seperti google, bing, dan yahoo, lalu lintas blog menjadi semakin ramai.

Alhasil. visitor melimpah penghasilan pun bertambah.

Itulah hal yang ingin dicapai semua blogger, dengan trafik tinggi dan berkualitas, blog mampu menjadi ladang dollar bagi para blogger.

Selain itu, penerapan SEO tidak hanya dikejar oleh para penulis. Pelaku bisnis online pun mulai genjar melakukan optimasi pada toko online mereka, demi meningkatnya penjualan.

Menurut saya, apabila anda seorang pebisnis online, wajar-wajar saja menerapkan SEO dan menargetkan kata kunci. Karena yang ditargetkan pebisnis online adalah penjualan, bukan pembaca.

Tetapi apabila anda seorang penulis terutama blogger, ada baiknya untuk menomor duakan teknik SEO pada blog anda. Cobalah untuk mengedepankan kebutuhan pembaca.

Ini dikarenakan artikel SEO Friendly belum tentu Human Friendly. Tetapi apabila artikel tersebut human friendly sudah pasti seo friendly. Jadi mulai sekarang, lupakanlah kebutuhan mesin dan utamakan kebutuhan pembaca.

Beberapa hal yang harus anda lakukan untuk menerapkan artikel yang human friendly adalah sebagai berikut.

Konten Tidak Perlu Panjang yang Penting Berkualitas

Hampir semua artikel yang membahas teknik SEO, selalu mengutamakan konten yang panjang. Dengan jumlah 1000-2500 kata, konten tersebut dikatakan mampu bersaing dan menempati halaman pertama google.

Padahal belum tentu,

yang menjadi prioritas utama google menempatkan suatu artikel berada di pageone adalah pengalaman pembaca.

Memang panjang artikel mampu mengangkat sebuah artikel menuju pageone. Tapi pasti google harus punya alasan yang jelas mengapa artikel tersebut berada di halaman pertamanya.

Mengapa demikian?

Ini dikarenakan mesin menilai berdasarkan durasi pembaca.

Apabila pembaca hanya membuka artikel dengan durasi yang sedikit,

maka dapat dikatakan konten tersebut kurang berkualitas.

Sebaliknya, apabila durasi pengunjung semakin lama,

maka bisa dipastikan artikel tersebut berkualitas.

Yang menjadi tolak ukur pembaca betah berlama-lama dan mau membaca artikel tersebut adalah kualitas konten dan penulisan.

Ilustrasi :

1. Anda membuat sebuah artikel dengan 2500 kata. Namun konten tidak berkualitas dan ejaan banyak yang salah, pasti pengunjung akan kabur sebelum selesai membaca.

2. Anda membuat artikel berjumlah 800 kata, isi artikel "daging" semua, dan tidak ada kesalahan tipograpi (typo). Maka pengunjung akan membaca artikel tersebut sampai selesai.

Dari ilustrasi tersebut, bukankan kita tau mana yang artikel yang paling lama dibaca dan dibutuhkan pembaca.

Jangan Terlalu Fokus Pada Kata Kunci, Lupakan Keyword Stuffing (Kata Kunci Berulang-ulang)

Biasanya pengunjung akan tertarik dengan sebuah tulisan karena tulisan tersebut unik dan berkualitas.

Maksud dari tulisan unik adalah gaya bahasa serta penulisan yang hanya dimiliki penulis tersebut.

Dulu saya pernah magang di sebuah perusahaan SKH (Surat Kabar Harian), dan PimRed SKH tersebut mengatakan:

"Kami tidak bisa mengubah keseluruhan tulisan seorang reporter, karena itu akan menghilangkan ciri khasnya."

Jadi, carilah gaya menulis anda sendiri untuk mendapatkan pengunjung atau pembaca setia anda.

Selain itu, keuntungan memiliki ciri khas dalam menulis adalah pembaca setia tidak perlu tau siapa yang menulis, hanya dengan mambaca tulisan tersebut, saya yakin dia (pembaca setia) tau milik siapa tulisan itu.

Berkualitas.

Menurut anda seperti apa tulisan berkualitas itu?

Kalau menurut saya, ada dua poin yang menjadi penentu sebuah tulisan itu berkualitas atau tidak.

Pertama. Memberikan informasi serta pengetahuan yang belum diberikan oleh orang lain dan tidak diketahui banyak orang

Kedua. Riset dan percobaan berdasarkan pengalaman.

Mungkin dua poin itulah yang menjadi alasan, mengapa banyak blogger yang menyarankan untuk menentukan satu niche yang dibahas dalam sebuah blog.

Lalu hubungannya apa antara tulisan berkualitas dan unik dengan keyword stuffiing (kata kunci berulang-ulang)?

Tentu ini sangat berhubungan.

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari blog yang membahas SEO seperti PanduanIM dan RohadiRight,

"Dalam penerapan seo modern, keyword stuffing sudah terlalu basi untuk dimakan, pilihlah makanan yang lebih segar dan banyak disukai pembeli (pengunjung), anda bisa mencoba untuk menerapkan LSI Keyword dalam artikel anda."

Kutipan diatas bukanlah tulisan sebenarnya dari kedua website yang saya sebutkan, kutipan tersebut hanya mengibaratkan apa yang mereka tulis di blog mereka.

Jika anda belum tau apa itu LSI Keyword, ini adalah penjelasan singkatnya menurut saya:

LSI Keyword adalah penggunaan kata kunci yang saling berhubungan dalam sebuah artikel.

Bagi yang belum tau cara menerapkan LSI Keyword dalam sebuah artikel, akan saya bantu sedikit caranya.

Pertama. Pilih jenis konten anda terlebih dahulu.

Anda ingin menggunakan konten sebagai penjualan atau informasi?

Tentu kedua konten tersebut sangat berbeda.

Konten penjualan dimaksudkan untuk menjual sebuah produk. Sedangkan informasi dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai sebuah produk atau topik yang dibahas.

Contohnya seperti ini:

Keyword utama adalah "laptop asus"

Keyword turunan sebagai konten penjualan adalah "beli laptop asus"

Keyword turunan sebagai informasi adalah "review laptop asus"

Dengan ini, saya sudah bisa riset tentang efektif atau tidak penggunaan lsi keyword pada artikel.

Ini adalah gambar pencarian keyword turunan kedua (konten informasi) beserta lsi keywordnya.
lsi keyword

Dan setelah saya membuka artikel nomor satu di halaman pertama google hasilnya seperti ini, ada 4 lsi keyword yang digunakan.
riset penggunaan lsi keyword

Bagaimana menurut anda, apakah tertarik untuk menerapkan lsi keyword pada artikel dan melupakan keyword stuffing? Tentukan pilihan anda.

Hindari Penggunaan Iklan yang Menggangu

Saya rasa hampir semua blogger tau poin ini.

Sudah bisa dipastikan iklan popup sangat menggangu bagi pengunjung.Terlebih popup yang terlalu banyak membuka tab baru. Jadi, hindarilah penggunaan iklan popup, demi kenyamanan pengunjung berselancar di blog anda.

Lalu bagaimana memaksimalkan pendapatan tanpa harus menggangu penglihatan pengunjung?

Belum lama ini, saya mendapat sebuah ebook yang berisikan tentang tips penggunaan template blog AMP.

Tentu yang dibahas didalam ebook tersebut adalah keefektifan template AMP dalam kecepatan dan performa blog. Selain itu, penerapan native ads juga dibahas dalam ebook tersebut.

Kita tau, sekarang adsense sudah menyediakan native ads untuk ditaruh didalam artikel dan di homepage blog.

Memang template tersebut sangat efektif dalam urusan performa blog dan juga native ads merupakan iklan yang tidak menggangu pengunjung.

Namun sayangnya banyak blogger merasa penghasilannya menurun setelah menggunakan native ads beserta template amp.

Benarkah seperti itu? silakan anda coba sendiri.

Berikut gambar yang saya ambil dari ebook tersebut, tentang pemasangan iklan yang benar, silakan anda terapkan dan coba di blog anda.
native ads

Tapi yang pasti, iklan terbaik yang dapat meningkatkan penghasilan adsense, tetapi tetap nyaman bagi pengunjung adalah iklan jenis matched content.

Perlu diingat, iklan jenis matched content tidak tampil di semua blog atau website, hanya website dan blog yang sudah terkenal dan memiliki banyak pengunjung saja yang tersedia iklan jenis ini.

Contoh Blogger Sukses Tanpa SEO

Salah satu blogger yang paling terkenal karena penghasilan serta tulisannya adalah Linda Ikeji. Blogger yang satu ini merupakan blogger yang berasal dari Nigeria.

Dari berbagai informasi yang saya dapat mengenai Linda Ikeji adalah ia tidak pernah belajar dan menerapkan SEO pada blognya. Yang ia lakukan hanya menulis, menulis, dan menulis.

Produktifitasnya dalam menulis memang sangat tinggi, terkadang dalam sehari ia bisa menulis 5 artikel atau bahkan lebih.

Menurut saya blogger yang satu ini adalah blogger yang benar-benar menerapkan human friendly dalam blognya. Bukan tanpa alasan, setiap ia mempublish atau menerbitkan artikel, banyak pembacanya yang memberikan tanggapan terhadap topik yang dibahas dalam artikel tersebut. Itu membuktikan artikel yang ia tulis bukan artikel biasa, melainkan artikel yang berkualitas.

Linda Ikeji pun tergolong dalam salah satu blogger terkaya di dunia. Ini bisa diukur dengan cukup banyaknya banner iklan yang terpasang di blognya. Dan bagusnya lagi, banner-banner iklan tersebut sama sekali tidak menggangu pengunjung.

Pembahasan lebih lengkap tentang Linda Ikeji bisa anda baca lewat artikel berikut. Linda Ikeji, Dari Aktifis Menjadi Penulis Berpenghasilan Sadis

Ubah Tampilan Pada Mobile, Dari Mobile Friendly Menjadi Responsive

Apakah anda sudah mencoba keduanya (mobile friendly atau responsive)?

Lalu bagaimana menurut anda? Mana yang paling banyak disukai pengunjung, mobile friendly atau responsive?

Saya pernah bertanya kepada teman-teman saya yang sangat awam di dunia blogging mengenai hal ini.

"Menurut kalian, untuk tampilan blog di smartphone bagusan mana, ini (mobile friendly) apa ini (responsive)?"

Dan banyak dari mereka memilih responsive sebagai tampilan yang disukai.

Memang dalam hal tampilan, responsive juaranya. Tapi jika ditanya mengenai kecepatan, mungkin banyak blogger yang memilih mobile friendly.

Tetapi terkadang banyak yang salah kaprah mengenai hal ini. Tidak semua blog yang mobile friendly lebih cepat dari yang responsive. Ini bisa dibuktikan dari gambar berikut ini.
mobile friendly atau responsive

Jadi, saran saya seperti ini:

Jika template anda tetap cepat walaupun menerapkan responsive pada tampilan mobile, maka pilihlah responsive.

Tetapi apabila sebaliknya yaitu menjadi lambat, maka pilihlah mobile friendly sebagai tampilan mobile blog anda.

Jika anda ingin lebih paham mengenai poin ini, anda bisa membaca artikel berikut untuk pembahasan yang lebih jelas dan lengkap. Mengatur Tampilan Blog Versi Mobile, Responsive atau Mobile Friendly, Mana yang Anda Pilih?

Kesimpulan

Human friendly berarti ramah pengunjung.

Ini bisa memiliki banyak arti.

Ramah pengunjung karena loading blog ringan.

Ramah pengunjung karena tampilan blog sangat bagus dan enak dipandang mata.

Ramah pengunjung karena artikel berkualitas.

Ramah pengunjung karena iklan yang tidak menggangu.

Itu semua poin-poin dalam menerapkan blog yang human friendly.

Jadi cara terbaik untuk membuat blog anda menjadi blog yang human friendly adalah dengan menerapkan itu semua dalam satu kesatuan utuh.

5 comments:

  1. Kalau artikel panjang tapi bagus kan makin lama bro pengunjung bacanya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget gan, artikel panjang pasti lama bacanya, tetapi kita juga harus perhatikan penulisannya
      kalau bobot isi artikel tersebut berkualitas, sudah pasti bagus
      tetapi kalau penulisannya membosankan, pengunjung atau pembaca pasti kabur sebelum selesai baca artikelnya

      Delete
  2. Biasanya kalau baca blog tentang blogging, yang dibahas SEO terus. Sebagai penulis blog suka-suka (maksudnya karena memang cuma hobi, bukan untuk penghasilan), kadang males ngikutin masukan-masukan tentang SEO. Tapi masukan di sini boleh juga untuk diikuti. Pengunjung blog saya sebagian besar masuk ke versi mobile-friendly (ada dua versi karena pakai format blogger), karena tujuannya memang untuk cari jalan kalau naik busway. Jadi memang wajar sih, kalau orang nggak lama-lama baca artikelnya.

    ReplyDelete
  3. Artikel yang bagus Kak
    kunjungi artikel kami juga sewa elf jogja

    ReplyDelete