5 Bagian Tubuh Manusia yang Disimpan di Museum

Share:
Museum merupakan tempat untuk memamerkan dan memperkenalkan berbagai benda kepada masyarakat. Benda-benda tersebut tentu memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting untuk diketahui masyarakat luas.

Pada umumnya wisatawan mengunjungi museum untuk tujuan hiburan dan pengetahuan. Tidak hanya itu, museum juga dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menggambarkan sejarah suatu daerah. Mulai dari benda-benda yang digunakan dalam peperangan, fosil, dan peninggalan pra-sejarah.

Namun tidak semua benda bersejarah saja yang dipamerkan, ada pula benda-benda tak lazim yang disimpan di museum. Bagian tubuh manusia ternyata juga dapat disimpan di dalam museum. Bukan hanya untuk dipamerkan, melainkan untuk kebutuhan studi dan pendidikan. Berikut bagian-bagian tubuh manusia yang disimpan di museum.

1. Kepala Jeremy Bentham
Kepala Jeremy Bentham
image: https://londonist.com/

Jeremy Bentham adalah seorang filsuf asal inggris yang hidup dari tahun 1748 sampai 1832. Sebelum kematiannya, Jeremy meminta agar tubuhnya diawetkan dan sesuai permintaan tersebut tubuhnya benar-benar diawetkan.

Kini tubuhnya diletakkan di Museum yang terletak di University College London. Namun kepala Jeremy Bentham dipisahkan dari tubuhnya dan digantikan dengan model lilin. Kepala aslinya telah rusak karena proses pengawetan yang salah.

Jeremy Bentham meminta untuk mengawetkan dengan cara orang Maori dari Selandia Baru. Tetapi Southwood Smith yang bertanggung jawab untuk melakukan itu, tidak terlalu paham prosesnya. Sehingga membuat kepala Jeremy Bentham berakhir dengan keadaan yang mengerikan.

2. Otak Albert Einstein
otak albert einstein
image: http://muttermuseum.org/exhibitions/albert-einsteins-brain/

Bagian otak Albert Einstein kini terletak di Museum Mutter, Philadelpia. Sebenarnya semasa hidupnya Einstein tidak pernah menginginkan otaknya disimpan di Museum. Namun setelah kematian Einstein pada 18 April 1955, seorang ahli patologi bernama Thomas Harvey mencuri otak dan bola mata fisikawan tersebut. Keluarga Einstein memberikan hak kepada Harvey untuk menjaga otak Einstein dengan syarat hanya untuk keperluan ilmiah saja.

Dengan bantuan dokter lab bernama Marta Keller, Harvey memotong otak Einstein menjadi 1000 irisan. Kemudian Harvey mengirimnya kepada beberapa ahli patologi, salah satunya Willian Ehrich dari Rumah Sakit Umum Philadelpia. Namun setelah kematian Ehrich, istrinya menyerahkan kepada Allen Steinberg, lalu diserahkan lagi kepada Lucy Rorke-Adams, sampai akhirnya otak Einstein disimpan dalam Museum Mutter.

3. Kepala Antonio Scarpa
kepala antonio scarpa
image: https://www.atlasobscura.com/places/antonio-scarpa-s-head

Antonio Scarpa adalah seorang ahli anatomi dan saraf yang berasal dari Italia. Sebelum meninggal pada 31 Oktober 1832, ia bekerja di Universitas Pavia. Ia dikenal sebagai seorang nepotis yang dibenci banyak orang.

Setelah kematian Antonio Scarpa, sifat kejamnya dibongkar sehingga reputasinya rusak. Selain itu, batu marmer yang dibuat untuk mengingatnya juga ikut dirusak.

Kematian Antonio Scarpa disebabkan oleh radang kandung kemih, Carlo Beolchin mengotopsinya dan didokumentasikan dalam laporan yang sangat rinci.

Kini kepala Antonio Scarpa terletak di Museo per la storia dell'Università di Pavia (Museum of the Story of the University of Pavia).

4. Otak Charles Babbage
Otak Charles Babbage
image: https://edu.glogster.com/

Charles Babbage merupakan seorang matematikawan yang menemukan komputer modern. Dengan penemuan tersebut Charles Babbage disebut sebagai "Father of The Computer" atau bapak komputer.

Sebelum meninggal pada tahun 1871, Charles Babbage menulis surat kepada putranya Henry. Surat tersebut berisikan tentang keinginannya untuk otaknya. Dalam surat tersebut Charles menginginkan agar otaknya dapat dimanfaatkan dengan cara apapun demi kemajuan pengetahuan manusia.

Itulah yang menyebabkan otaknya disimpan di Museum. Saat ini, setengah otaknya terletak di Museum Sains di London, sementara lainnya di Museum Hunterian di London.

5. Tengkorak Chief Mkwawa
Tengkorak Chief Mkwawa
image: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Skull_of_Mkwawa.jpg

Chief Mkwawa dikenang karena melawan invasi Jerman dan kolonisasi di Tanah Suku Hehe, Tanzania. Pada tahun 1891, ia memberontak melawan penjajah Jerman dan berhasil membunuh salah satu Petinggi Jerman dalam pertempuran.

Setelah merebut tanah Suku Hehe, Jerman tetap tidak bisa menangkap Chief Mkwawa. Sampai pada tahun 1898 Chief Mkwawa menembak kepalanya sendiri karena telah dikepung pasukan Jerman. Tetapi orang Jerman tidak membiarkannya begitu saja, tengkorak Chief Mkwawa dilepas dan dikirim ke Berlin.

Pada Perang Dunia I, Suku Hehe bertempur bersama Inggris untuk melawan Jerman. Karena Inggris berhasil memenangkan pertempuran, dibuatlah Perjanjian Versailles 1919 yang memerintah Jerman untuk mengembalikan tengkorak Chief Mkwawa. Namun Jerman tidak dapat mengembalikan tengkorak tersebut, sehingga Suku Hehe tidak mendapatkan apa-apa.

Setelah Perang Dunia II, Sir Edward Twining, gubernur Tanganyika, kembali menghidupkan kasus tengkorak Chief Mkwawa. Dia melacaknya ke Museum Bremen di Jerman. Dia menemukan sekitar 2.000 tengkorak disana dan 84 di antaranya berasal dari Tanzania. Karena hanya satu yang memiliki lubang peluru di kepala, dia mengambil kesimpulan bahwa tengkorak tersebut milik Chief Mkwawa.

Kini tengkorak tersebut berada di Museum Memorial Mkwawa di Kalenga, Tanzania.

Baca Juga: 5 Hal Ini Legal Dilakukan Apabila Anda Mengunjungi Negara yang Tepat

Itulah beberapa bagian tubuh manusia yang dipamerkan dan disimpan didalam Museum. Bagian-bagain tubuh manusia tersebut disimpan dengan berbagai alasan. Beberapa diantaranya karena milik orang-orang yang berpengaruh atas perkembangan dunia dan adapula untuk kebutuhan ilmu pengetahuan.

No comments